Kisah Pilu Seoran Anak Cacat Yang Tak Seberuntung Adiknya | Bikin Baper & Nangis!

Kiw Kiw Desember 08, 2019 0



Wahay Pembaca Mari Telisik Makna Dari Kisah si "ARIF YANG MALANG" ini.

Ada seorang manusia ia adalah wanita Sarmini itu seorang ibu dengan 2 anak yaitu : Arif Dan mona.

tetapi sayangnya, si arif tidak seberuntung Adiknya. Dia cacat kaki dan Ucapanya gk berfungsi.

Se sehingga dia Itu Hanya Terpaku diam nan termenung manis di rumah kediaman nya..

Sarmini yang selalu meManjakan anak bungsunya sama sekali tk menghiraukan si Cacat, yaitu arif

Di suatu hari ...pernah sarmini punya keingiNan memberikan si arif ke pAda orang lain...

tapi beruntung di halangi oleh suaminya..

Namun sekitar 4 tahun Kemudian saat arif berumur 6 tahun ayahnya meninggall dunia...

dan karena alasan mencAri pekerjaan sarmini pun pergi ke luar jawa dengan memBawa si mona dan membiaRkan si arif sendirian.. di gubuk itu (rumah) dan tampa memperdulikanya lagi..

Itu dilakukan ibunya karena dia berharap ada orang lain meraza iba dan mengasuhnya..

Setelah 6 tahun sudah sarmini hidup di luar jawa dan menikah dengan orang asing tampa Perduli dan tak mau peduli serta tidak ingin cari tau keadaan anaknya yang cacat, si arif..

Suatu ketika Di tengah malam kala tidur, tiba2 sarmini mimpi melihat anak laki-laki meminta tolong dan memanggil, " ibu tolong arif bu.."

Dan seketika Dia pun bangun ter sentak.. dan menangis sejadi-jadinya, lantaran kembali ingat putra yg di tInggalkanya menanggung derita nan sendirian disana.

Tidak berapa lama setelah kejadian mimpi itu, iapun Dengan Niat mencari si anak

..sarmini pun pulang ke desa....

Tetapi apa daya takdir telah Mengambil arif 3 bulan yg lalu...

dan ada tetangga yang mengatakan jika si arif tidak Pernah mau keluar rumah walaupun untuk berobat, karna dia takut jika kala waktu Ibu nya pulang tak mendapati dirinya di rumah, tentulah pasti si ibu akan pergi lagi...

tidak lama setelah tetangga mengatakan itu, secarik kerTas pun di serahkan ke pada sarmini Dari tangan tetangga itu..

ISI SURAT SI ANAK (arif)

• Ibuku sayang.. ini arif anakmu yang merindukan kehadiranmu,
• IBU Kenapa ibu kox gak pulang-pulang, apa karna arif nakal ea bu,,
• apa juga karna arif sering ngompol dan sering membuat ibu membersihkan kotoranku,
• sehingga ibu meninggalkan arif,
• ibu kakiku gak bisa bergerak bu, mulutku pun gak sanggup berucap untuk mengatakan kata, kalau aku ingin ke Belakang, pun bibir ini tak bisa mengeluarkan suwara,
• sebetulnya arif punya keinginan arif mau melangkah sendiri..., tapi kaki ini IBU, gak sanggup melangkah ke kamar mandi,
• ibu tentu tau akan itu kan IBU...,
• Arif mohon ibu jangan membenciku ibu, karena aku Tak berharap menjadi anak yang cacat yang membebani ibu karna penyakit polio ini.
• Ibu, oh iyaa BU.... sekarang arif bisa merangkak sendiri untuk bisa ke kamar mandi..
• ibu cepat pulang ya..
• arif janji gak akan ngompol dan berak Lagi di tempat tidur
• ...karena arif sekarang sudah Bisa merangkak arif juga belajar menulis dari anaknya mbok nah yang tetangga kita itu lho bu, dia baik bu, hampir setiap hari aku dikasih tau cara menulis dan mengenali huruf
• Ibu.., badanku panas bu, malam ini aku ingin di peluk ibu, cuaca dan suasana terasa dingin banget,, alangkah bahagianya aku, jika malam ini Tidur bersamamu di dekat mu ibu,
• pasti akan terasa hangat..
• Yaudah ea bu, Arif gak kuat, arif mau tidur bu.., Karna badan arif megigil kedinginan begini
• Salam sayang Penuh kasih untukmu, Dari anakmu Arif..

Sarmini terhentak kaget, lemas, pun meraung raung menyesali perbuatanya,

tapi nasi sudah menjadi bubur, si arif iapun sudah di kubur gara-gara sakit demam..

Serta Sungguh tampa ada orang yg tau di saat kejadian dia menghembuskan nafas terakhir.

secarik kertas itupun Masih di genggam erat di tangan arif saat ajal menjemputnya.

Kini sarmini pun sering menangis sendiri menyesali perbuatnya, karena arif sering datang dalam mimpi ibunya untuk minta di peluk.

Demikian Dan Sekian.. semoga Dapat di petik hikmah dari cerita pilu ini.
:::: SURAT TERAKHIR TEPAT SAAT AJAL DARI ANAK KECIL YANG TERBUANG ::::