Tidak Hanya Demam, Batuk, Inilah 5 Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona | Covid-19 - KIW💠KIW
KIW KIW
GAZA LIVE
wb_sunny

Daily News

Tidak Hanya Demam, Batuk, Inilah 5 Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona | Covid-19

Tidak Hanya Demam, Batuk, Inilah 5 Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona | Covid-19


Assalamu'alaikum wrwb... semoga ulasan ini dapat bermanfaat iya, yuk mari telisik bareng kawan.

Tidak Hanya Demam, Batuk, Inilah 5 Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona | Covid-19

ilov.eu.org
Cyber Media
Virus corona: Seperti apa gejala Covid-19 dan penjelasan dokter soal penyebaran, dan penyembuhan
Wapmild -
Sekilas mengenai info

Pandemi Corona kini sudah memasuki bulan ke-4 sejak muncul pada akhir Desember 2019 lalu. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk menguak segala hal yang berkaitan dengan virus Corona COVID-19 ini.

Mulai dari faktor risiko, gejala yang muncul, obat, vaksin, dan hal lain yang ada kaitannya antara manusia dengan COVID-19 ini. Seperti yang diketahui sebelumnya, ada berbagai gejala yang bisa menunjukkan seseorang terinfeksi virus tersebut, mulai dari demam, batuk, sesak napas, kehilangan kemampuan penciuman dan perasa, hingga gangguan saraf.

Akan Tapi, ada pun gejala baru lain yang ternyata juga mengarah, mengacu pada COVID-19. Oke Berikut wapmild hendak rangkumin gejala baru yang tidak biasa dari berbagai sumber.

Seorang pria dinyatakan positif COVID-19, tapi tidak mengalami gejala umum seperti batuk-batuk dan sesak napas. Namun, rupanya ia merasakan nyeri di bagian testisnya.

Setelah pemeriksaan X-ray dokter mengatakan testisnya dalam keadaan normal. Saat melakukan CT Scan, dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami pneumonia hingga akhirnya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Dikutip dari Daily Mail, para dokter di Harvard Medical School tidak mengatakan bahwa nyeri testis adalah salah satu gejala virus Corona, tetapi mengingatkan adanya gejala 'atipikal' dari COVID-19.

Para ahli kulit dari Perancis percaya bahwa ruam dan gatal tanpa sebab yang terjadi pada kulit, bisa jadi gejala infeksi virus Corona. Hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19 yang ada di negara tersebut dan mengalami rasa gatal.

Gejala yang muncul pada kulit terlihat bintik-bintik merah yang mirip dengan bekas radang dingin. Akhirnya lebih dari 400 dokter kulit dari Uni Nasional Perancis Dermatologis-Venereologis (SNDV) mendesak dokter untuk memeriksa pasien yang memiliki gejala tersebut.

Selain itu, dikutip dari Mirror, Direktur Penyakit Infeksi di ProHealth Care Associates Amerika Serikat, Daniel Griffin mengatakan bahwa rasa seperti terbakar di kulit juga mungkin disebabkan virus Corona. Ia mengatakan, sensasi terbakar ini bisa terjadi karena respon imun terhadap sistem saraf penderitanya.

Gejala lain yang juga dilaporkan terkait COVID-19 adalah intensitas buang air kecil lebih tinggi dari biasanya dan diare. Ahli kesehatan Dr Diana Gall mengatakan hal ini mungkin jadi gejalanya.

"Masalah pencernaan seperti kebiasaan buang air keci atau besar lebih sering memang bisa jadi tanda penyakit lain. Tapi, diare sendiri sudah dilaporkan sebagai gejala awal pasien positif COVID-19," ujarnya yang dikutip dari The Sun.

Menurut studi yang diterbitkan oleh American Journal Gastroenterology, setelah menganalisis 204 pasien COVID-19 di Hubei, China, menemukan bahwa hampir 50 persennya mengalami diare, muntah, atau nyeri pada perut di awal gejala.

Beberapa orang yang positif COVID-19 juga mengalami gejala kabut otak atau kelelahan mental. Meskipun belum dipastikan secara resmi, tapi hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19, salah satunya Thea Jourdan.

Mengutip dari The Sun, ia mengalami kabut otak yang diawali dengan merasa lelah yang hanya ingin tetap di tempat tidur. Ia tidak batuk dan demam, tapi ia merasakan sensasi seperti mengirup bedak di paru-paru.

"Aku juga punya kabut otak. Aku bahkan tidak bisa mengisi formulir dari sekolah anak-anakku. Aku hanya ingin tidur," jelasnnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hampir 40 persen dari 60 ribu pasien positif virus Corona mengalami kelelahan yang ekstrim di awal gejala. Dikutip dari CNN, rasa lelah yang ekstrim ini bisa berlanjut sampai virus itu hilang dari tubuh.

Beberapa orang yang sudah pulih dari virus Corona COVID-19 mengatakan, bahwa rasa lelah yang ekstrim terus berlanjut. Bahkan selama masa pemulihan pun masih terasakan.



Nhaa demikian rangkuman sekelumit mengenai virus corona yg sedang mewabah, semoga ini dpt memberikan pengetahuan untuk anda, akhir kata salam santun.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar