Pelacur Meninggal Masuk SURGA Karna Anjing | Waooo? Baca Langsung Agar Tidak Gagal Paham
Pada zaman kenabian Isa a.s, kehidupan rakyat tak menentu, Orang sibuk memikirkan diri sendiri dari rasa takut dan kemiskinan. Perampokan, penganiayaan, pembunuhan, pelacuran tumbuh subur. Ibu rela menjual anaknya demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Perempuan menjual harga diri demi sesuap nasi.
Dikisahkan, suatu ketika terlihat seorang perempuan muda berjalan terseok-seok seolah menahan rasa letih. Ia menyusuri jalan untuk mencari sesuap nasi. Menawarkan tubuhnya dengan murah demi megusir rasa lapar.
Perempuan yang tampak tua dari umur sebenarnya. Wajahnya kusam, terselimut penderitaan panjang. Ia tak mempunyai kelurga, sanak kerabat tak tau entah kemana. Orang orang sekeliling jijik dan menjauhinya. Jika bertemu dengannya orang, orang akan memalingkan muka. Ejekan dan cacian selalu mengiringi derita perempuan pelacur tersebut. Lengkap sudah penderitaannya.
Ia tak tau ujung akhir perjalanannya. Ia terus menapak tanah yang gersang. Sambil menawarkan diri, ia melenggak lenggok. Namun sepanjang jalan yang ia lalui sunyi, sementara panas terus saja menyiram tubuhnya. Lapar dan haus menyerangnya. Letih dan sesak oleh nafas akibat kelelahan.
Setelah sekian lama menyelusuri perjalanan, sampaiah si perempuan tersebut di sebuah tempat yang gersang, karena gersangnya sehelai rumputpun tak mampu tumbuh. Perembuan itu menatap kosong kekejauhan. Debu bercampur bertebaran di udara. Semakin menyesakan ronga pernafasan. Kepalanya berangsur angsur pening akibat kepanasan yang amat sangat. Wajahnya pucat pekat. Rambutnya bagai terbakar menambah derita perempua tersebut.
Kemudian oleh matanya ditangkapnya sumur. Dengan tergopoh-gopoh ia menuju ke sumur tersebut. Sesampainya di sumur, ia berhenti sejenak. Ia miringkan kepala, menjengukkan tak tampak apa-apa, hanya seberkas bayangan memantul tipis dari permukaannya. Raut mukanya berubah berseri-seri. Lalu bagaimana ia dapat mengambil air dalam sumur tersebut. Terfikirlah untuk menggunkan sepatunya. Sepatu itu ia ikat kemudian ia lemparkan ke dalam sumur. Ia mencoba mengais, berusaha mendapatkan air yang tak seberapa. Akhirnya air dalam sumur tersebut tercabik dan terbawa di dalam sepatu kumal nan kotor. Kini ia mendapati obat dahaga. Namun sebelum air koror tersebut ia teguk, dari arah belakang seekor anjing nampak kemudian menjulur-julurkan lidah dan ingin meloncat ke dalam sumur. Tampak anjing kehausan dan tak sabar meminum air dalam sumur tersebut.
Perempuan pelacur tersebut tertegun, melihat keadaan si anjing. Pelacur itupun mengurungkan niat untuk meneguk air dalam sepatunya. Di belainya anjing malang dengan kasih. Kemudian perempuan tersebut menegukkan air ke dalam mulut anjing. Air yang hanya seberapa tetes pun habis di teguk si anjing. Seketika pelacur tersebut terkulai lemas tak berdaya dan roboh dengan tangan masih memegan g sepatu.
Melihat perempu an itu tergeleta k, si anjing menjilat-jilat wajahnya , mencoba membang unkan.
Namun nyawa pelacur tersebut tak tertolong lagi. Tampak anjing begitu menyesal telah merengg uk air yang semula akan di teguk perempu an tersebut. Para malaikat turun kebumi, melihat jasad pelacur tersebut. Malaikat Raqib dan Atid sibuk mencatat, sementar a malaikat Malik dan Ridwan saling berebut. Malaikat Malik si penjaga neraka sangat berseman gat ingin memasuk an perempu an itu ke dalam neraka. Sementar a Ridwan malaikat penjaga surga mencoba mempert ahankann ya. Akhirnya persoalan tersebut mereka sampaika n di hadapan Allah SWT. “ Ya, Allah, sudah semestin ya pelacur tersebut mendapa t azab di neraka, karena sepanjan g hidupnya menenta ng larangan- Mu” , kata Malik. “ Tidak”, sahut Ridwan. Kemudian Ridwan berkata kepada Allah, “ Ya, Allah, bukankah hamba- Mu si pelacur tersebut itu termasuk seorang wanita yang ikhlas melepask an nyawany a dari pada melepask an nyawa anjing yang kehausan . Sementar a ia sendiri melepask an kehausan yang amat sangat” Kemudian Allah berfirman , “ Kau benar wahai Ridwan, wanita tersebut telah menebus dosa- dosanya dengan mengorb ankan nyawany a demi makhluk- Ku yang lain. Bawalah ia ke surga, Aku meridhoi nya...”. seketika malaikat Malik kaget dan terpana mendeng ar firman Allah tersebut. Sementar a malaikat Ridwan degan gembira membaw a perempu an hamba Allah tersebut ke surga. Para malaikat Allah berbaris menguma ndangkan takbir memberi hormat kepada wanita sang hamba Allah. Karena sifat murah hatinya kepada binatang seorang wanita yang semasa hidupnya begitu hina melacurk an diri masuk surga. Sesunggu hnya setiap orang berhak masuk sorga. Tak pandang statusnya , orang mulia atau hina dina. Surga adalah milik Allah. Allahlah yang meridoi seseoran g masuk sorga. Dalam suatu majelis, seorang bertanya ke pada Rasululla h saw, “ Wahai, Rasululla h, Apakah hanya orang- orang ahli ibadah saja yang akan masuk sorga?” dengan tegas Nabi menjawa b” Tidak. Sesunggu hnya, seorang itu masuk sorga bukan semata- mata karena ibadahny a, melainka n karena ketulusan cintanya ke pada Allah” Betapa besar rahmat Allah kepada manusia, dibanding murkanya . Jika kita simak cerita di atas, pantaska h sebagian kaum muslimin mengkafi rkan muslimin yang lain, apalagi hanya dengan perbedaa n yang khilafiyah . Surga adalah milik Allah.