Segar Berhembus Sekejap Legakan Hati
I J A B Q A B U L
Musim penghujan datang mengiring pemabuk cinta, menuntun mereka menaiki tangga berkasih. Dalam khusyuk hati tak henti mengagungkan Rabb, di mana dua anak manusia duduk bersanding khidmat, dan detakan jantung menjadi pengawal bagi hati mereka ; bawakan keyakinan tuk berlabuh segera.
Kapal pesiar merapat di pelabuhan cinta, menunggu dua sejoli arungi bahtera samudera, mengajak berlayar bersama menuju pulau impian. Sebab di sana ada ruang tanpa sekat menanti, pernikahan tuk halalkan hubungan cinta anak manusia ; dalam ikatan nan kudus berwujudkan rumah tangga.
Lafaz Bismillah permulaan yang bersahaja, tuk mengawali niat baik memulakan ibadah. Tak ada yang diharapkan selain keridhaan ; dambakan setelah ini dilimpahkan keberkahan.
Yang Mulia Datuk Penghulu mulai berkhutbah, mengajak dua sejoli bermohon perlindungan Rabb. Sang wali bersiap dengan hati yang merelakan ; ikhlaskan gadis asuhannya dipersunting jodohnya.
Detakan jantung sang pangeran semakin berirama. Keringat dingin pun bercucuran tanpa terasa. Sementara tuan puteri masih termangu menanti cemas ; tundukkan pandangan hilangkan dahaga tentang dunia.
Hati yang cemas menanti ikrar belahan jiwa, berharap sang penakluk hatinya ringan berselancar ; tuk membukakan pintu yang selama ini sebagai pemisah.
Ijab qabul berkumandang segera. Suasana khidmat dalam khusyuk nan sakral. Sang wali menikahkan anandanya penuh rela ; pangeran menerima pujaannya dengan hati bergembira.
Angin segar berhembus sekejap ; legakan hati ; tenangkan jiwa. Tanpa sanggup melukis bahagia menerpa, hanya ungkapan cinta ; penuh syukur, bertawakkal kepada Maha Kuasa.
puji syukur dipanjatkan kepada penguasa semesta. Satukan mereka dalam satu ikatan halalan tayyiban. Berharap setelah ini kebahagian dilimpahkan, demi cinta ; satu rasa – bergelora dalam satu hubungan nan indah, bangunkan istana di atas taman kasih ; rumah tangga nan penuh berkah.
.
________✍️ Cakra Dona