Bulan Sa'at ini.

Pengungsi Palestina (UNRWA) di Deir el-Balah, Gaza selatan

Aksi rebutan bantuan di fasilitas milik Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Deir el-Balah, Gaza selatan, Sabtu (28/10) membuat PBB prihatin.
"Ini tanda mengkhawatirkan, bahwa kepatuhan sipil mulai melunak setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat Gaza … Ketegangan dan ketakutan makin menjadi dengan terputusnya saluran telepon dan internet," kata Direktur Urusan UNRWA di Jalur Gaza, Thomas White.

"Warga merasa sendirian, terputus dari keluarga mereka di Gaza dan seluruh dunia," sambungnya.

Sekitar 1,4 juta dari total 2,3 juta warga Gaza diperkirakan telah mengungsi, menurut laporan Kantor PBB Untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

UNRWA juga mencatat, beberapa keluarga menampung hingga 50 kerabatnya yang mengungsi di satu rumah.

Sementara itu, PBB keluhkan mekanisme pengecekan bantuan dan minta percepatan pengiriman truk menuju Gaza.

Pemerintah Mesir menyebut Israel menghambat alur bantuan itu.

"Truk-truk harus diinspeksi di perlintasan Nitzana milik Israel, sebelum menuju perlintasan Rafah dengan perjalanan 100 km … yang sebabkan bantuan sangat terlambat datang," kata jubir kementerian Mesir.

Terbaru, Israel mengklaim akan segera menaikkan jumlah bantuan yang bisa masuk, kata pejabat sebuah badan di Kemenhan Israel.

Saluran komunikasi dan internet sempat hampir mati total di Gaza selama 12 jam sejak Jumat (27/10) malam. Matinya jaringan karena bombardir intens Israel, menurut perusahaan telekomunikasi dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina.

Putusnya jalur komunikasi juga disinggung Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membuat ambulans "mustahil" untuk bisa mengevakuasi korban di Gaza.

Meski sudah ada bantuan pangan, air, dan obat-obatan secara terbatas, bahan bakar tak diperbolehkan masuk. Pihak Israel khawatir pasokan bahan bakar itu dirampas Hamas.

Seiring meningkatnya serangan Israel, Komisioner Tinggi HAM PBB Volter Turk memperingatkan pada Sabtu (28/10), bahwa ribuan warga sipil Gaza berpotensi terus berjatuhan.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Terjemahkan ini