BNC - Investment Weekly Highlights - 19 Januari 2024
Pekan Lalu
Rebound saham-saham teknologi menopang kinerja pasar saham Amerika Serikat, selama sepekan Nasdaq naik 3.09% dan S&P 500 naik 1.84%. Antisipasi rilis data inflasi bulan Desember lebih tinggi dari ekspektasi ketika Inflasi HargaKonsumen tumbuh 3.4% YoY dari sebelumnya 3.1%, sedangkan inflasi inti tumbuh 3.9% YoY, lebih tinggi dari ekspektasi 3.8%. Presiden Fed Cleveland, Loreta Mester, berkomentarbahwa masih prematur untukmempertimbangkan pemangkasan sukubunga di rapat FOMC bulan Maret.
Di bulan Desember optimisme bisnis skala kecil meningkat ke level tertinggi dalam lima bulan, mencerminkanberkurangnya pesimisme terhadap penjualan, tren pendapatan dan ekspektasi ekonomi. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.93% daripenutupan pada pekan sebelumnya4.05%.
Pasar saham Asia menguat didorongpenguatan pasar saham Jepang, selama sepekan MSCI Asia Pacific naik 0.95%. Komentar yang mendukung pemangkasan suku bunga dari para pembuat kebijakan di AS dan China turut mendukung sentimen. Gubernur FederalReserve, Michelle Bowman, mengatakanbahwa inflasi bisa turun menuju target The Fed 2% jika suku bunga dipertahankan pada level saat ini danmenawarkan dukungannya untukmenurunkan suku bunga. Bank sentralChina memberi isyarat siap untukmenjaga kebijakan tetap longgardengan menurunkan jumlah uang yang harus disimpan oleh bank sebagai cadangan.
Rilis data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa China masih berjuang melawan deflasi – mengindikasikan aktivitas domestik masih relatif lemah – dimana Indeks Harga Konsumen (Dec) melemahdi bulan ketiga berturut-turut sebesar-0.3% YoY, sementara Indeks HargaProdusen (Dec) melemah di bulan kelimabelas berturut-turut sebesar -2.7% YoY,sementara neraca perdagangan China(Dec) mencatatkan surplus lebih besardibandingkan dengan bulan sebelumnyasebesar USD 75.34 miliar.
Aksi beli investor asing senilai IDR 3.20triliun tidak mampu mendorong penguatan pasar saham Indonesia, IDX80 terkoreksi 1.23%, sementara pasarobligasi rebound 0.11%. Sektor konsumendan keuangan membukukan penguatantertinggi, sementara sektor material daninfrastruktur membukukan pelemahanterdalam. Data ekonomi yang dirilisadalah cadangan devisa Desemberyang melonjak menjadi USD146.40 miliardari bulan sebelumnya USD 138.10 miliar.
Kenaikan posisi cadangan devisatersebut dipengaruhi oleh penerimaanpajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Indeks KeyakinanKonsumen (Des) naik menjadi 123.8 dari bulan sebelumnya 123.6. Imbal hasilobligasi pemerintah IDR tenor 10 tahunturun menjadi 6.66% dari penutupan pada pekan sebelumnya 6.70%.
Rilis data PDB China kuartal empat sertarilis data neraca perdagangan Indonesiadan suku bunga BI akan menarik perhatian pelaku pasar pada pekan ini.
Demikian pemaparan update market PT Manulife Asset Management Indonesia, semoga dapat menjadi referensi untuk berinvestasi pada produk reksa dana Manulife di aplikasi neobank yang menyediakan berbagai jenis reksa dana dari pendapatan tetap dan saham.Segera akses menu reksa dana pada aplikasi neobank dan mulai berinvestasi reksa dana dari Eastspring Investment dengan klik di sini.
Happy investing!
***
Materi ini disiapkan oleh:
Robby Basuki, PT Manulife Asset Management Indonesia