ini Nih Jebakan Gaya Hidup Boros yang Bikin isi Dompet Boncos

www.ilov.eu.org | saif mild


Jebakan Gaya Hidup Boros yang Bikin Dompet Boncos

www.ilov.eu.org

Kali ini kita bahas soal Jebakan Gaya Hidup Boros yang Bikin Dompet Boncos

Emmmmh, ngomong².. Kayanya baru saja gajian, tapi kok saldo tabungan udah segini saja ya. Gaji hilang pergi entah ke mana.

Nih ada Sebuah lembaga survei di Amerika Serikat menyebutkan bahwa menabung dan berinvestasi adalah tantangan finansial terbesar anak muda zaman sekarang.

Bukan karena gaji kecil yang bikin mereka sulit menabung, tidak berinvestasi, dan tidak memiliki asuransi. Melainkan jebakan gaya hidup boros dan konsumtif yang menghalangi mereka untuk mempersiapkan kebutuhan di masa depan.

Mau tahu apa aja jebakan-jebakan yang sering bikin dompet boncos?  Yuk mari-mari Ini di antaranya!


1. Keseringan makan di luar

Sah-sah saja makan di luar untuk icip-icip makanan yang sedang ngetren sekaligus cari suasana baru. Tapi jangan keseringan juga.

Selain belum terjamin nilai gizi dan keamanannya, keseringan makan di luar juga ternyata juga nggak aman untuk kesehatan dompet kamu. Apalagi kalau kamu perginya ke restoran atau cafe mahal.

Sudah harga makanannya pricey, masih harus bayar PPN dan service tax pula. Kalau dihitung-hitung lumayan juga, kan? EmmmhπŸ€”

Nah, supaya bisa lebih berhemat dan bisa menabung lebih banyak, mulai besok bawa bekal dari rumah, deh. Dijamin lebih sehat dan hemat!

Kalau memang ingin sesekali beli makan di luar, bisa dijadwalkan mungkin setiap akhir pekan atau seminggu sekali saja.

2. Kebanyakan jajan dan ngopi

Entah tergiur promo atau emang pengen aja, kebanyakan jajan dan ngopi juga bisa bikin dompet kamu boncos, lho.

Boleh kok, sesekali jajan dan pesan makanan atau minuman favoritmu. Tapi pesanlah secukupnya, sewajarnya, dan sesuai kebutuhan aja.

Jangan sampai karena lagi mengincar potongan harga, kamu malah beli berlebihan. Kalau ini sih judulnya bukan berhemat tapi bikin dompet sekarat!🀦🏻‍♂️🀭


3. Membeli kendaraan yang kelewat mahal

Bagi sebagian orang, punya kendaraan mewah memang jadi kebanggaan tersendiri. Mungkin kamu termasuk salah satunya?

Memang bagus punya kendaraan mahal kalau sedari awal kamu sudah punya niatan untuk menjadikannya sebagai bagian dari rencana investasi.

Bisa jadi kendaraan tersebut bisa digunakan untuk jualan, atau memang untuk operasional sehari-hari. Tapi kalau cuma buat gaya-gayaan, coba pertimbangkan lagi ya.

Soalnya semakin mahal kendaraan yang kamu punya, pengeluarannya pun relatif makin besar. Baik itu untuk perawatan, bahan bakar, maupun pajak tahunannya.

4. Belanja dengan alasan self-reward

Jangan ngeluh kantong kempes aliastongpes, kalau habis gajian duitnya dipakecheck-out keranjang belanjaan di akun e-commerce kesayangan kamu, ya!

Memang, salah satu keuntungan jadi orang dewasa yang memiliki penghasilan adalah bebas belanja ini itu.

Tapi, sebagai orang yang cerdas secara finansial, kamu mesti lebih bijak dan jeli untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan.

Tidak semuanya kok, harus dibeli hanya karena alasan self-reward dan ingin membahagiakan diri. Buat apa kalau hari ini 'bahagia', terus minggu depannya bingung mau makan apa?

5. Sering liburan dengan dalih ‘healing’

Memang sekarang banyak sekali jebakan gaya hidup konsumtif yang mengancam keamanan saldo rekening.

Selain promo tiket dan hotel, fitur pay later juga turut mendukung gaya hidup yang nggak sehat ini.

Dengan berbagai bujuk rayu iklan-iklan di media, kamu mungkin termasuk orang yang terpikat dan tertarik untuk sering-sering pergi berlibur. Alasannya macam-macam.

Mulai untuk healing tipis-tipis, sampai supaya lebih produktif saat kembali bekerja.Well, you name it.

Nah, itu baru 5 jebakan gaya hidup konsumtif yang ternyata berbahaya untuk kesehatan finansial. Tentu masih banyak lagi lainnya.

Jadi, meski sekarang kita dimanjakan oleh berbagai kemudahan bertransaksi, jangan lupa untuk mengimbanginya dengan pemaham finansial yang baik ya, supaya kamu tahu kapan boleh injak gas dan kapan harus ngerem, begituh.πŸ€³πŸ‘☺️

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Terjemahkan ini